Anokta-Study – Dalam masyarakat yang majemuk tentu banyak masalah yang timbul dari latar belakang keanekaragaman budaya Karena masing-masing suku banyak tentu lain pula adat istiadatnya. Masalah yang timbul akibat keanekaragaman budaya dapat mempengaruhi kubu lain dengan yang lainnya. Masalah itu karena kita tidak menghargai perbedaan dalam kemajemukan bangsa kita. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.
Baca juga berikut ini: MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN BUDAYA
Dalam masyarakat yang termasuk tentu banyak masalah yang timbul dari latar belakang keanekaragaman budaya karena masing-masing suku bangsa tentu lain ula adat istiadatnya. Untuk menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul aka perlu dipikirkan beberapa alternatif pemecahan yang dapat dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat. Konflik yang pasti ada berupa pergolakan di tengah-tengah masyarakat, seperti konflik rasial, konflik antarsuku, maupun konflik antaragama. Adapun konflik itu sendiri tidak akan pernah punah dan sangatlah melekat pada kehidupan di setiap masyarakat. Suatu yang harus kita lakukan hanyalah bagaimana caranya agar konflik tersebut tidak berubah menjadi suatu kekerasan yang akan mengakibatkan suatu kerugian yang sangat fatal bagi masyarakat yang bersangkutan.
Baca juga: Masyarakat Multikultural di Indonesia
Dalam menghadapi konflik masing-masing suku, ras, agama, hendaknya mengembangkan sikap saling menghargai dan memberikan kesempatan kepada kelompok atau umat yang berbeda pandangan atau persepsi untuk mengaktualisasikan dirinya berdasarkan kebiasaan-kebiasaannya dari suku bangsa, ras, dan agamanya.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam memecahkan masalah yang ditimbulkan leh keanekaragaman dan perubahan kebudayaan dalam masyarakat, yaitu melalui berbagai pola hubungan yang terdapat dalam masyarakat sebagai berikut.
1. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses di mana seseorang akan menerima budaya luar untuk menjadi bagian budayanya sendiri atau kelompoknya. Dengan proses asimilasi seorang individu atau kelompok pada setiap suku bangsa yang berbeda secara bertahap maka akan bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda tersebut sehingga akan mengadopsi budaya luar itu sebagai bagian budayanya.
2. Self-segregation
Self-segregation adalah kebalikan dari proses asimilasi. Dalam suatu kelompok atau umat mengasingkan diri dari kebudayaan yang mayoritas, mereka tidak akan pernah berinteraksi selalu mengasingkan diri sehingga potensi konflik akan sedikit kemungkinannya untuk terjadi. Akan tetapi, langkah seperti ini sangatlah tidak cocok untuk diterapkan karena banyaknya suku bangsa di indonesia. Sebagaimana kita ketahui setiap orang atau kelompok tidaklah bisa hidup tanpa bantuan orang lain atau kelompok lain yang pada lahirnya harus terjadi interaksi antarkelompok tersebut.
3. Integrasi
Integrasi merupakan suatu keadaan ketika kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi sambil tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
4. Pluralisme
Pluralisme merupakan suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok subordinat tidak harus mengorbankan gaya hidup dan tradise mereka, bahkan kebudayaan tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan. Kelompok tersebut dapat mengekspresikannya dan tetap dapat berpatisipasi dalam masyarakat yang lebih besar tanpa harus ada rasa prejudice. Dalam masyarakat ini, semua kelompok dapat hidup berdampingan dengan damai.
Komentar
Posting Komentar